![]() |
ilustrasi - wordoc.blogspot.com |
Ketua Ikatan Bidan Indonesia
(IBI) Cabang Sumatera Barat, Mulyati Usman, mengatakan, banyak hal
dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak yang harus menjadi perhatian
bersama, kususnya bidan, yang menjadi leading sektor. Seperti, masih
rendahnya jumlahya bayi yang mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) secara
eksklusif dan Keluarga Berencana (KB) pascapersalinan.
Masalah lainnya, belum
maksimalnya pelayanan keonseling pada ibu hamil dan masa nifas,
imunisasi bayi, sosialisasi kesehatan produksi remaja, termasuk
pelayanan gratis kepada keluarga kurang mampu.
”Makanya, untuk lebih
meningkatkan peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, IBI Sumbar mengadakan kerjasama dengan Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),” katanya.
Hal itu dikemukakan Mulyati
Usman, pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) IBI di Bukittinggi
sekaligus mencanangkan Bulan bhakti sosial IBI Keluarga Berencana
Kesehatan, yang dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni mendatang.
Kegiatan itu tertajuk ‘Aksi Nyata Bidan untuk Mendukung Percepatan
Pencapaian Millenium Development Goals tahun 2015’.
Menurutnya, IBI mempunyai
tanggungjawab yang besar membantu program pemerintah dalam bidang
kesehatan, termasuk menjaga, meningkatkan kualitas pelayanan serta
kualitas bidan. Kerjasama dengan BKKBN itu, dalam bentuk pelatihan,
dengan tujuan kompetensi bidan mengalami peningkatan, dan tahun
ini diperuntukan bagi 20 orang bidan yang tersebar pada seluruh
kabupaten/kota.
Sedangkan tahun sebelumnya
sudah 600 orang bidan mendapatkan sertifikasi. Mulyati berharap, seluruh
bidan yang tergabung dalam organisasi IBI memanfaatkan momen itu
sebagai syarat memenuhi persyaratan sertifikasi bidan. Karena
sertifikasi merupakan salahsatu bentuk praktek dalam pelayanan.
Sumber: http://padangekspres.co.id/?news=berita& id=28705