ilustrasi - wordoc.blogspot.com |
Merawat bayi baru lahir menjadi pengalaman yang sangat membahagiakan
bagi orangtua baru. Peran baru sebagai seorang ibu selain menggembirakan
terkadang juga menimbulkan kekhawatiran. Selama ibu mengikuti petunjuk
perawatan bidan atau dokter, maka tidak perlu cemas. Satu hal yang
perlu diperhatikan saat merawat bayi adalah hati-hati, cermat dan tidak
mudah panik.
Ada beberapa perhatian penting yang perlu diketahui
sehubungan dengan perawatan bayi baru lahir di rumah.
Kebiasaan-kebiasaan yang perlu diketahui agar dapat memberikan perawatan
terbaik bagi bayi antara lain :
1. Bayi baru lahir tidak perlu memakai gurita.
Perawatan
bayi dengan mengenakan gurita perlahan kini sudah mulai ditinggalkan.
Penggunaan gurita pada bayi justru akan menekan bagian perut bayi dan
membuat bayi kesulitan bernafas. Seandainya ibu ingin tetap mengenakan
gurita sebaiknya ikatan harus longgar. Jangan khawatir bahwa tali pusat
bayi akan tergeser dan cemas bayi akan kesakitan.
Pemakaian gurita
yang terlalu ketat justru akan menekan lambung dan membuat bayi tidak
nyaman. Selain itu, bayi juga sedang masa pertumbuhan organ tubuhnya.
Ibu khawatir perut bayi akan kembung? Tak perlu cemas. Tidak ada bayi
kembung akibat tidak menggunakan gurita sejak bayi.
Pada bayi,
memang otot dinding perut masih belum kuat dan sangat lentur, sehingga
kadang tampak lebih besar. Seiring dengan pertumbuhan dan gerak bayi
semakin aktif otot-otot tubuh bayi akan semakin kencang dan bila sudah
mulai merangkak dan berjalan secara alami kondisi perut bayi akan lebih
kencang karena sudah ada gerakan dan aktivitas.
Cara perawatan
tali pusar terbaru, sebaiknya tali pusar dibiarkan terbuka tanpa dibalut
kain kassa dan cukup diolesi alkohol saat di rumah sakit. Selanjutnya
di rumah setiap mandi disabuni dan dibersihkan. Bagaimana jika nanti
pusarnya bodong karena tidak memakai gurita? Pusar yang baru lepas
kadang pangkalnya tampak menyembul sedikit hal yang wajar, kecuali
kondisi hernia umbilikalis yang berat, maka perlu rujukan untuk
ke dokter anak guna perawatan lebih lanjut. Perawatan tali pusar
setelah lepas juga tidak perlu ditempeli uang koin untuk mencegah tidak
bodong.
2. Perawatan bayi dengan bedong
Bayi
baru lahir memang membutuhkan kehangatan, namun bukan dengan
membungkusnya rapat-rapat dengan kain bedong. Bila ingin memberi
kehangatan, sebaiknya lipatan kain jangan terlalu erat. Sangat
disarankan untuk lebih sering membebaskan bayi dari bedong agar bayi
dapat bergerak bebas. Merawat bayi dengan membungkus kain bedong
menjadi kebiasaan sebagian orangtua selain untuk kehangatan juga karena
mereka cemas bila melihat bayinya seperti ada reflek terkejut atau dalam
bahasa medis disebut hynogogic startles.
Gerakan seperti
refleks terkejut terlihat pada tangan dan kaki bayi seperti kejang dan
gemetar namun hanya beberapa detik. Hal ini normal dan akan menghilang
sendiri ketika bayi memasuki usia 3 bulan. Cara mengatasinya memberi
kehangatan dan kenyamanan dengan memeluk, meletakkan telapak tangan ibu
di dada bayi dengan lembut jika terkejut karena suara keras dan
memperbaiki posisi tidurnya agar nyaman. Mungkin, ibu khawatir kaki
bayinya akan bengkok. Tak perlu cemas. Bayi baru lahir memang kakinya
cenderung bentuknya agak bengkok dan menekuk.
Posisi kaki saat
bayi baru lahir memang masih belum bisa lurus sehubungan dengan posisi
bayi dalam kandungan. Secara perlahan nanti posisi kaki akan normal
kembali. Kecuali bila ada kelainan pada bentuk tulang, tentu bidan
akan menginformasikan cara perawatan lebih lanjut. Perhatian pada bayi
yang panas tidak boleh dibedong, justru akan semakin meningkatkan suhu
tubuhnya, dan bayi akan sesak karena tidak bisa bernafas dengan
leluasa. Ibu sebaiknya membebaskan tangan dan kaki bayi dari ikatan
bedong saat menyusui agar bayi juga bisa bersentuhan dengan ibunya.
Kontak fisik ini sangat penting bagi bayi.
Bayi
baru lahir sebaiknya tidak perlu diberi bedak tabur seluruh tubuh usai
mandi. Resiko terhirup serbuk halus dari bedak tabur akan masuk paru
-paru dan mengganggu pernafasan bayi. Bila memang ingin memberi bedak
sebaiknya gunakan bedak padat dengan spon lembut. Cukup usap tipis pada
daerah lipatan paha, lipatan bawah lutut, ketiak, dan leher.
Jaga
kebersihan saat bayi mandi dengan menyabuni daerah ketiak dan lipatan
leher dengan cermat. Akan lebih baik jika bayi setiap selesai mandi
kulit bayi tidak diberi bedak tabur atau talk sama sekali. Perawatan
bayi usai buang air kecil dan buang air besar dengan menabur bedak di
pantat atau alat kelamin tidak direkomendasikan lagi. Menabur bedak
justru akan menumpuk kotoran pada daerah alat kelamin bayi dan mudah
terjadi lecet atau iritasi. Pori-pori kulit bayi masih sangat sensitif
dan perlu sirkulasi udara terutama di daerah pantat dan alat kelamin
yang tertutup. Setiap bayi buang air kecil atau buang air besar cukup
bersihkan dengan kapas yang dibasahi air hangat dan keringkan dengan
handuk lembut.
4. Penggunaan popok yang aman.
Sebaiknya,
perawatan bayi menggunakan popok kain yang berbahan katun lembut. Bila
terpaksa mengunakan pampers saat berpergian, sebaiknya sering
diperhatikan kondisi pampers. Ganti setiap basah. Anjuran terbaik
adalah gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut. Popok kain
selain ramah lingkungan juga aman untuk bayi. Bayi terhindar dari resiko
alergi dan infeksi dan ruam popok. Salam hangat semoga bermanfaat.
Selamat menjalani peran menjadi ibu baru.
Sumber: http://health.kompas.com/read/2012/05/23/16534975/ 4.Cara.Cermat.Merawat.Bayi.Baru.Lahir