Bidan Swasta Kurang Minati Jampersal

Program Jaminan Persalinan (Jampersal) yang dijalankan Dinas Kesehatan Padang se­jak awal 2011 lalu kurang di­minati bidan swasta. Hing­ga Mei ini, program tersebut  baru diikuti 129 bidan swasta. Alasannya, tidak adanya tem­pat praktik, biaya praktik ter­la­lu kecil dan kekurangan pasien.

Data Dinas Kesehatan Pa­dang, jumlah bidan swasta diperkirakan 270 bidan. 141 di antaranya belum mela­ku­kan teken kontrak kerja sama un­tuk program ini. Semen­tara data persalinan melalui Jam­persal di Padang pada 2011 mencapai 168 persa­linan.

“Kami intens mengajak bidan-bidan swasta bekerja sama mendukung program tersebut. Nyatanya, masih kurang diminati program Jampersal,” ungkap Kabid Jaminan dan Sarana Keseha­tan Dinkes Padang, Novita Latina kepada Padang Eks­pres, kemarin  (22/5).

Untuk program Jamper­sal telah ditetapkan biaya per­sa­linan akan diterima bi­dan Rp 350 ribu sekali persalinan. “Se­mentara biaya tersebut diang­gap terlalu kecil oleh bidan karena biasanya keba­nya­kan bidan menetap­kan har­ga se­kitar Rp 500 ribu untuk sekali persalinan,” sebutnya.

Novita mengatakan, program Jampersal tersebut dapat menekan angka kematian untuk ibu melahirkan dan anak dilahirkan. “Seharusnya para bidan mengerti dengan hal tersebut. Bukan memen­ting­kan uang yang didapat dari hasil persalinan, karena bidan pengayom masyarakat sesuai sumpah dan ikrar yang mereka ucapkan selama me­nem­puh pendidikan di dunia kesehatan,” tegasnya.

Ia berharap bidan swasta turut menyukseskan program Jampersal dan mendatangi puskesmas-puskesmas di kecamatan masing-masing. Ke­mu­dian, melakukan tekan kon­trak dengan Dinas Kese­ha­tan. “Kami menunggu ke­da­tangan para bidan swasta yang akan bergabung,” tukas­nya.

Sumber: http://padangekspres.co.id/?news=berita &id=28722